Thursday, July 21, 2016

makanan

Daftar Isi

Friday, May 20, 2016

Tari Yospam ( Papua )

Tarian Yospam adalah penggabungan dari dua tarian suku papua,yosim merupakan tarian dari daerahteluk sairei dan tari pancar berasal dari daerah biak numfor dan manikwari.Grakan tarian terinspirasi saat pesawa pesawat singgah di biak sekitar 1960 saat terjadi perang belanda dan indonesia

Tari Yospam ( Papua )
Tari Yospam ( Papua )
Tarian yospam ini biasanya di lakukan oleh 2 group musik dan penari alat musiknya,tifa,gitar,ukulele dan bas,
Untuk pakaian tidak ada seragam yang di kenakan

Semoga artikel ini bermanfaat


Monday, February 8, 2016

Joglo Rumah Adat Jawa Tengah

Rumah Adat Jawa Tengah Jawa Tengah adalah satu diantara propinsi utama di Pulau Jawa. Terkecuali lantaran hiruk-pikuk ekonominya, Propinsi ini dapat tersohor lantaran unsur kebudayaannya yang masihlah terbangun. Satu diantara warisan leluhur sebagai daya pikat propinsi ini yaitu Joglo. Apa Joglo itu? Hakekatnya Joglo yaitu sebutan untuk tempat tinggal kebiasaan Jawa Tengah. Bangunan ini menarik dikaji, baik itu dari sisi historis ataupun arsitekturnya yang sarat dengan nilai filosofis khas Jawa.
Joglo Serta Unsur Pembangunnya
Rumah Joglo
Joglo Serta Unsur Pembangunnya 

Begitu menarik untuk membahas tempat tinggal kebiasaan Jawa Tengah ini sebab kita dengan cara segera bakal bersinggungan dengan nilai-nilai mulia. Jadi, Joglo bukan hanya tempat tinggal. Kian lebih itu, ia yaitu lambang. Simak saja kerangka tempat tinggalnya yang berbentuk soko guru. Bila dilihat, ada empat pilar paling utama sebagai penyangga paling utama tempat tinggal. Tiang paling utama ini semasing mewakili arah angin, barat-utara-selatan-timur. Lebih detail lagi, didalam soko guru ada apa yang di kenal dengan tumpangsari yang disusun dengan pola yang terbalik dari soko guru.

Bila bagian-bagiannya dibedah, jadi tempat tinggal kebiasaan Jawa Tengah ini terdiri atas bagian-bagian yaitu pendhopo, pringgitan serta omah ndalem/omah njero. Yang disebut dengan Pendhopo yaitu sisi Joglo yang umum digunakan untuk menjamu tetamu. Disamping itu, Pringgitan sendiri adalah sisi dari ruangan tengah yang umum digunakan terima tamu yang lebih dekat. Disamping itu, yang di kenal dengan arti Omah Ndalem atau Omah Njero yaitu ruangan di mana keluarga bisanya bercengkrama. Ruangan keluarga ini juga dibagi lagi kedalam sebagian ruang (kamar/senthong), yaitu senthong tengah, kanan serta kiri.
Joglo Serta Unsur Pembangunnya
Joglo Serta Unsur Pembangunnya 
Tidak cuma pembagian ruang, sebagian feature Joglo juga melambangkan nilai filosofis yang dalam. Sebut saja sisi pintu tempat tinggal Joglo yang sejumlah tiga. Pintu paling utama di dalam, serta pintu yang lain ada di ke-2 segi (kanan serta kiri) tempat tinggal. Tata letak pintu ini tak asal-asalan. Ia melambangkan kupu-kupu yang tengah berkembang serta berjuang didalam satu keluarga besar.

Diluar itu, didalam Joglo dikenal juga satu ruang spesial yang dinamakan Gedongan. Ia bertindak sebagai tempat perlindungan, tempat kepala keluarga mencari ketangan batin, tempat melaksanakan ibadah serta ada banyak lagi aktivitas sakral yang lain. Di sebagian tempat tinggal Joglo, Gedongan umum dipakai multirangkap sebagai ruangan istirahat atau tidur. Di lain kali, ia dapat juga dialihfungsikan sebagai kamar pengantin yang barusan menikah.
 Lambang Status Sosial
Lambang Sosial
Lambang Status Sosial 

Sama dengan tempat tinggal kebiasaan di daerah yang lain, Joglo dapat juga jadikan referensi untuk menakar status sosial seorang. Walau disadari sebagai tempat tinggal kebiasaan Jawa Tengah, namun tak semuanya rakyat atau orang-orang Jawa Tengah mempunyai tempat tinggal ini. Kenapa? Sebab walau penampilannya cukup simpel, tetapi kerumitan bahan baku dan pembuatan jadikan sistem pembangunan Joglo mengonsumsi cost juga saat yang melimpah. Dulu, cuma kelompok priyayi serta bangsawan yang mempunyai tempat tinggal apin ini. Saat ini, mereka yang bukanlah bangsawan namun berduit mungkin bangun tempat tinggal menawan serta classic itu.

Joglo sebagai tempat tinggal tradisional di kenal mempunyai design yg tidak asal-asalan. Design juga susunan ini lalu mengerucut pada pembagian tempat tinggal Joglo tersebut, diantaranya :

Tempat tinggal Joglo Pangrawit.
Tempat tinggal Joglo Jompongan.
Tempat tinggal Joglo Limasan Banyolan.
Tempat tinggal Joglo Semar Tinandhu.
RUmah Joglo Mangkurat.
RUmah Joglo Sinom.
RUmah Joglo Hageng.

Oleh lantaran cita rasa seni yang tinggi tercermin dari tempat tinggal kebiasaan Jawa Tengah itu, tak heran bila ia jadi satu diantara aset budaya yang harus untuk dilestarikan dari generasi yang satu sampai generasi setelah itu.

Sunday, January 31, 2016

Tari Barong ( Tarian Bali )


Tari Barong adalah tarian yang ditarikan oleh dua orang penari lelaki, seseorang memainkan sisi kepala barong dan kaki depan, serta seseorang lagi memainkan sisi kaki belakang serta ekor. Barong yaitu ciri-ciri dalam mitologi Bali, sedang di Jawa dimaksud Barongan. Sebagai roh pelindung, Barong kerap dipertunjukkan sebagai seekor singa. Ia yaitu raja dari roh-roh dan melambangkan kebaikan, adalah musuh Rangda dalam mitologi Bali.


Di pulau Bali tiap-tiap sisi pulau Bali memiliki roh pelindung untuk tanah serta hutannya semasing. Barong singa yaitu satu diantara lima bentuk Barong.

Tari Barong
Tari Barong
Tiap-tiap Barong dari yang mewakili daerah spesifik digambarkan sebagai hewan yang tidak sama. Barong yang berupa binatang mytologi ini sangat banyak jenisnya ada yang kepalanya berupa kepala singa, harimau, babi rimba jantan (bangkal), gajah, lembu atau keket. Bentuk Barong sebagai singa sangat popular serta datang dari Gianyar.

Tari Barong adalah peninggalan kebudayaan Pra Hindu yang memakai boneka berwujud binatang berkaki empat atau manusia purba yang mempunyai kemampuan magis.

Disangka kata barong datang dari kata bahrwang atau disimpulkan beruang, seekor binatang mythology yang memiliki kemampuan gaib, dikira sebagai pelindung. Namun di Bali sebenarnya Barong bukan sekedar di mewujudkan dalam binatang berkaki empat walau demikian ada juga yang berkaki dua. Topeng Barong adalah benda sakral yang begitu disucikan oleh orang-orang Hindu Bali.

Tari Payung ( Minang )

Tari Payung yaitu tari klasih dari daerah Minang yang menceritakan mengenai keceriaan serta kebahagiaan muda mudi yang menunjukkan perhatian seseorang lelaki pada kekasihnya. Payung jadi arti simbolis bernaung dalam satu bahtera membina rumah tangga yang baik. Sang pria jadi pelindung untuk sang kekasih.



Tari Payung memanglah adalah tari pergaulan muda-mudi hingga dibawakan dengan cara berpasang-pasangan. Terkecuali memakai payung yang dimainkan oleh penari pria, dapat pula ditambah dengan selendang yang dipakai penari wanita.


Lantaran topik yang dibawakan berarti kebahagiaan jadi musik pengiring Tari Payung juga dinamis dalam irama yang ceria.


Diawali dari tempo musik yang agak pelan lantas berpindah ke agak cepat serta jadi semakin cepat. Tari payung umum dibawakan untuk menyemarakkan acara pesta, pernikahan serta acara yang lain.

Tari Merak ( Tarian Jawa Barat )

Tari Merak yaitu tari kreasi baru datang dari Jawa Barat yang di ciptakan oleh Raden Tjetjep Somantri pada th. 1950 yang lalu direvisi oleh Dra Irawati Durban pada th. 1965. Pada th. 1985 Dra Irawati kembali membuat revisi koreografi tari merak serta pada th. 1993 Dra Irawati mengajarkan segera pada Romanita Santoso.

Meskipun tari Merak dibawakan oleh wanita namun sesungguhnya melukiskan perilaku burung merak jantan. Burung merak jantan meningkatkan ekornya yang dipenuhi bulu-bulu panjang yang didominasi berwarna hijau serta biru untuk memikat burung merak betina.


Tari Merak memakai kostum warna warni dengan sayap yang dipenuhi payet yang bisa dibentangkan oleh penari seperti ekor burung merak yang tengah mekar. Pada kepala penari juga memakai mahkota yang menguatkan citra burung merak.