Monday, February 8, 2016

Joglo Rumah Adat Jawa Tengah

Rumah Adat Jawa Tengah Jawa Tengah adalah satu diantara propinsi utama di Pulau Jawa. Terkecuali lantaran hiruk-pikuk ekonominya, Propinsi ini dapat tersohor lantaran unsur kebudayaannya yang masihlah terbangun. Satu diantara warisan leluhur sebagai daya pikat propinsi ini yaitu Joglo. Apa Joglo itu? Hakekatnya Joglo yaitu sebutan untuk tempat tinggal kebiasaan Jawa Tengah. Bangunan ini menarik dikaji, baik itu dari sisi historis ataupun arsitekturnya yang sarat dengan nilai filosofis khas Jawa.
Joglo Serta Unsur Pembangunnya
Rumah Joglo
Joglo Serta Unsur Pembangunnya 

Begitu menarik untuk membahas tempat tinggal kebiasaan Jawa Tengah ini sebab kita dengan cara segera bakal bersinggungan dengan nilai-nilai mulia. Jadi, Joglo bukan hanya tempat tinggal. Kian lebih itu, ia yaitu lambang. Simak saja kerangka tempat tinggalnya yang berbentuk soko guru. Bila dilihat, ada empat pilar paling utama sebagai penyangga paling utama tempat tinggal. Tiang paling utama ini semasing mewakili arah angin, barat-utara-selatan-timur. Lebih detail lagi, didalam soko guru ada apa yang di kenal dengan tumpangsari yang disusun dengan pola yang terbalik dari soko guru.

Bila bagian-bagiannya dibedah, jadi tempat tinggal kebiasaan Jawa Tengah ini terdiri atas bagian-bagian yaitu pendhopo, pringgitan serta omah ndalem/omah njero. Yang disebut dengan Pendhopo yaitu sisi Joglo yang umum digunakan untuk menjamu tetamu. Disamping itu, Pringgitan sendiri adalah sisi dari ruangan tengah yang umum digunakan terima tamu yang lebih dekat. Disamping itu, yang di kenal dengan arti Omah Ndalem atau Omah Njero yaitu ruangan di mana keluarga bisanya bercengkrama. Ruangan keluarga ini juga dibagi lagi kedalam sebagian ruang (kamar/senthong), yaitu senthong tengah, kanan serta kiri.
Joglo Serta Unsur Pembangunnya
Joglo Serta Unsur Pembangunnya 
Tidak cuma pembagian ruang, sebagian feature Joglo juga melambangkan nilai filosofis yang dalam. Sebut saja sisi pintu tempat tinggal Joglo yang sejumlah tiga. Pintu paling utama di dalam, serta pintu yang lain ada di ke-2 segi (kanan serta kiri) tempat tinggal. Tata letak pintu ini tak asal-asalan. Ia melambangkan kupu-kupu yang tengah berkembang serta berjuang didalam satu keluarga besar.

Diluar itu, didalam Joglo dikenal juga satu ruang spesial yang dinamakan Gedongan. Ia bertindak sebagai tempat perlindungan, tempat kepala keluarga mencari ketangan batin, tempat melaksanakan ibadah serta ada banyak lagi aktivitas sakral yang lain. Di sebagian tempat tinggal Joglo, Gedongan umum dipakai multirangkap sebagai ruangan istirahat atau tidur. Di lain kali, ia dapat juga dialihfungsikan sebagai kamar pengantin yang barusan menikah.
 Lambang Status Sosial
Lambang Sosial
Lambang Status Sosial 

Sama dengan tempat tinggal kebiasaan di daerah yang lain, Joglo dapat juga jadikan referensi untuk menakar status sosial seorang. Walau disadari sebagai tempat tinggal kebiasaan Jawa Tengah, namun tak semuanya rakyat atau orang-orang Jawa Tengah mempunyai tempat tinggal ini. Kenapa? Sebab walau penampilannya cukup simpel, tetapi kerumitan bahan baku dan pembuatan jadikan sistem pembangunan Joglo mengonsumsi cost juga saat yang melimpah. Dulu, cuma kelompok priyayi serta bangsawan yang mempunyai tempat tinggal apin ini. Saat ini, mereka yang bukanlah bangsawan namun berduit mungkin bangun tempat tinggal menawan serta classic itu.

Joglo sebagai tempat tinggal tradisional di kenal mempunyai design yg tidak asal-asalan. Design juga susunan ini lalu mengerucut pada pembagian tempat tinggal Joglo tersebut, diantaranya :

Tempat tinggal Joglo Pangrawit.
Tempat tinggal Joglo Jompongan.
Tempat tinggal Joglo Limasan Banyolan.
Tempat tinggal Joglo Semar Tinandhu.
RUmah Joglo Mangkurat.
RUmah Joglo Sinom.
RUmah Joglo Hageng.

Oleh lantaran cita rasa seni yang tinggi tercermin dari tempat tinggal kebiasaan Jawa Tengah itu, tak heran bila ia jadi satu diantara aset budaya yang harus untuk dilestarikan dari generasi yang satu sampai generasi setelah itu.